Assalamualaikum wr. wb.
Alhamdulillah, marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita. Sehingga kita selalu senantiasa diberikan kesehatan untuk menjalankan aktivitas secara optimal.
Kurikulum Merdeka telah diperkenalkan secara resmi oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim pada Februari 2022 lalu. Nantinya, kurikulum ini akan menjadi pengganti Kurikulum 2013 yang saat ini masih digunakan oleh beberapa sekolah di Indonesia. Secara konsep, tentu akan ada perbedaan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, seperti mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan di tingkat SD, mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib di tingkat SMP, dan tidak ada penjurusan di tingkat SMA.
Selain itu, di Kurikulum Merdeka ini juga muncul beberapa istilah yang sering digunakan. Salah satunya adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau disingkat menjadi P5.
SMA Negeri 2 Prabumulih merupakan satu satunya sekolah penggerak tingkat Sekolah menengah atas di Kota Prabumulih pada tahun ajaran baru ini memulai penerapan kurikulum Merdeka, salah satu penerapan yang harus dilaksanakan yaitu Pameran dan Expo Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Pameran dan Expo Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). SMA Negeri 2 Prabumulih dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2023, Kegiatan dilaksanakan di lapangan SMA Negeri 2 Prabumulih yang dibuka dengan kata sambutan dan pembukaan dari Kepala SMA Negeri 2 Prabumulih Ibu Eva Yusnita, S.Pd., M.Pd. yang diwakili oleh wakil kepala sekolah bidang Kurikulum diharapakan dengan ada nya pameran dan Expo Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dapat meningkatakan wawasan pelajar penacasila dan menjadi salah satu penerapan kurikulum merdeka di SMA NEGERI 2 Prabumulih.
Diharapkan dengan adanya pameran dan Expo Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Memberikan kesempatan pada peserta didik agar dapat “mengalami pengetahuan” sebagai salah satu proses penguatan karakter peserta didik sekaligus kesempatan untuk mereka belajar dari lingkungan sekitarnya.
Dengan begitu, peserta didik dapat memiliki kesempatan untuk mempelajari isu-isu penting yang ada di masyarakat, seperti perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, teknologi, wirausaha, hingga kehidupan berdemokrasi. Dengan mempelajari isu-isu penting ini, peserta didik jadi dapat melakukan aksi nyata sebagai cara untuk menjawab isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar mereka dan kebutuhannya.
Kegiatan hari ini ditutup dengan pembagian hadiah untuk kegiatan class meeting yang telah dilakukan sebelumnya
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb.
Wonderful Smanda!
#TogetherWeCan
Smanda Kita, Smanda Bisa, Smanda Jaya!